
![]() |
ilustrasi dari mediabidan.com |
Salah satu tagline iklan sebuah perusahan ROKOK…“Menjadi TUA itu pasti, Menjadi DEWASA adalah Pilihan…..”
kembali merenungi kata-kata itu…….jadilah teringat kisah ini…
Dalam satu acara di TV Swasta, dikisahkan sebagai orang tua (Ayah) Tunggal yang memiliki seorang anak tunggal. Sang Ayah sangat sayang dengan anaknya, dan dengan sejarah masa lalu si Ayah yang sangat prihatin karena pendidikan rendah, …masa kelam yang dialami ayahnya tidak mau terulang atau dialami oleh anaknya, akibatnya dia mendidik anaknya sangat keras.
Dalam pendidikannya yang sangat keras, sewaktu kecil, si Ayah kadang mengajaknya bermain musik, bersenang-senang……digendong, …dan hingga anaknya dewasa…. ketika ternyata anaknya menjadi pemain band, sering main mengisi acara musik di bar atau pub kecil……. ayahnya tidak setuju bahkan tidak pernah setuju utk menjadi pemusik, karena dia menginginkan anaknya dapat melanjutkan sekolah lebih tinggi.. Anaknya dimarahi habis-habisan…..
Disisi lain, si anak, karena telah mengalami didikan ayahnya yang keras, sebenarnya, karena hanya ingin didengar, dan juga ingin mandiri, agar tidak menyusahkan ayahnya, …..hingga ada acara tampil di konser besar untuk acara musik, ayahnya… tidak mau menghadiri… padahal besar harapan anaknya dapat dihadiri sang Ayah sebagai suatu kebanggaan.
Di perjalanan, …..Si ayah sambil menyetir, dalam keadaan gusar, ragu apakah akan menghadiri konser anaknya atau tidak, dengan bayangan masa lalu dalam mendidik anaknya,….sambil sesekali memandang tiket undangan konser musik dengan COVER Photo anaknya …dan karena tidak fokus pada jalanan…mobil yang dikemudikannya, menabrak truk….benturan keras terjadi, …….hingga Ayahnya meninggal dunia….
diakhir film muncul kata-kata ini….“Waktu yang tepat utk berbagi kasih sayang adalah sekarang! “
Entah apa yang mau disampaikan dalam pesan itu, apakah seorang Ayah yang seharusnya memperhatikan anaknya….atau anaknya yang seharusnya menyayangi ayahnya, yang sudah tidak ada lagi didunia…
Intinya, jangan pernah menunda rasa sayangmu….sebagai ayah, ibu, anak, suami, isteri, atau sebagai apapun…karena kesempatan, secara tak terduga bisa saja hilang seketika….
pada cerita diatas, cara mereka (Ayah dan Anak) berbuat sangat berbeda dari yang ditampilkan, namun pada dasarnya, keduanya sama-sama menyayangi……. hanya saja ungkapan/cara menyayangi mereka berbeda, karena sudut pandang yang berbeda….
Bagaimana bila itu terjadi pada anda? Apapun posisi anda saat ini, kita harus belajar dari cerita singkat tadi…. karena bersikap DEWASA itu adalah Pilihan… tapi setidaknya, marilah kita belajar utk menjadi dewasa……….semoga bermanfaat.
Tak lupa, Untuk anak-anakku, isteriku, saudaraku dan semua sahabat-sahabatku…. aku menyayangi kalian semua….
Salam,
Hendrawan
Hendrawan’s Notes